Minggu, 13 Februari 2011

Yuk, Komitmen Kelola Uang Lebih Baik

SEBENARNYA, tidak pernah ada yang namanya problem keuangan. Yang ada hanyalah sebuah refleksi cara kita hidup yang kurang baik. Mengambil satu kasus, seorang teman selalu tampak keren dan stylish, bepergian ke manapun selalu menggunakan mobil dan di dompetnya tersedia dua hingga tiga kartu kredit sekaligus. Perlukah Anda iri? Tentu tidak, karena nyatanya semua yang dia kenakan atau gunakan itu masih mencicil melalui kartu kredit yang sebenarnya gaji dia pun belum tentu sanggup membayar bunganya.
Bayangkan betapa kasihannya dia, terutama jika dia tiba-tiba dipecat dari perusahaan bonafid tempat dia bekerja. Mengerikan bukan? Jangan biarkan kejadian ini menimpa Anda.
Ketika kita berbicara tahun yang baru, saatnya menciptakan kebiasaan-kebiasaan baru untuk kondisi keuangan yang lebih baik. Selama ini, banyak orang yang menyatakan ketidaksanggupannya menabung akibat gaji yang tidak besar. Benarkah begitu?
"Saya tanya balik, 'Gaji yang besar itu menurut kamu berapa? Padahal bagi beberapa orang gaji sebesar Rp1,5 juta sudah mampu mencukupi seluruh kebutuhan keluargannya'. Kebanyakan mereka yang bermasalah keuangan masih melihat nominal. Padahal yang kita perlu kelola adalah komposisinya. Ibaratnya begini, gaji kecil saja Anda tidak bisa atur, bagaimana nanti saat memiliki gaji yang besar?," papar Financial Planner Ligwina Hananto yang ditemui okezone, beberapa waktu lalu.
Lalu, bagaimana seharusnya kita mengatur komposisi gaji yang kita miliki?
"Setiap menerima gaji, sisihkan di awal berapa yang ingin kita tabung, atau yang akan kita gunakan untuk membayar tagihan kartu kredit, maksimal 30 persen dari total gaji. Kemudian lanjutkan dengan mengaturnya untuk pengeluaran rumah tangga, transportasi, keperluan anak, kesehatan dan biaya pekerja rumah tangga yang semuanya disisihkan sebesar 40 persen dari total gaji," saran Ligwina.
Selama berkecimpung di dunia keuangan delapan tahun lamanya, Ligwina memperhatikan bahwa selalu ada pengeluaran pribadi bagi setiap orang, yaitu pengeluaran yang ketika hal ini tidak ada, maka kita tidak mati.
"Sebesar 20 persen dari total gaji, misalnya 'paling tidak betah seminggu sekali tidak creambath'. Nah, kalau dia tidak creambath enggak akan mati kan? Tapi tidak cantik. Pengeluaran pribadi juga termasuk pendaftaran TV kabel atau gonta-ganti gadget," imbuhnya.
Ligwina berpesan, selalu ingat untuk menghentikan kebiasaan buruk membayar apapun dengan kartu kredit.
"Hey, gaji kamu itu tidak unlimited. Begitu kamu terus gesek, maka hutang kartu kredit kamu tidak akan lunas-lunas. Ketahuilah, sebenarnya tidak pernah ada yang namanya problem keuangan. Yang ada hanyalah sebuah refleksi cara kita hidup yang kurang baik, dan itu berawal dari kebiasaan kita sendiri yang tidak ingin perubahan keuangan," tandasnya.(ang)
okezone.com