Kamis, 25 Maret 2010

Perubahan Bentuk Pemerintah: Studi Kasus pada Dampak dari E-Government dalam Administrasi Publik Stuart Culbertson, TkMC, Kanada

E-government adalah, dalam banyak hal, kampanye untuk merubah bentuk pemerintahan. merubah bentuk pemerintah” digunakan pada bagaimana aplikasi dari ICT telah secara fundamental merubah cara pemerintah bekerja baik secara internal dan atau secara eksternal dengan memandang pada warga negara dan kliennya. potensi Information and Communication Technologies (ICTs) untuk secara fundamental merubah operasi dari bisnis dalam baik sektor publik dan swasta. Dalam sejarah yang relatif singkat dari e-government, adalah jelas bahwa sebagian bidang dari aktivitas program pemerintahan dan organisasi telah mendemonstrasikan kapasitas lebih besar pada tahap sebelumnya untuk merubah dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat ini. Implisit dalam pemikiran transformasi adalah aplikasi e-government memungkinkan administrasi publik dan warga negara dan klien mereka layani untuk melakukan hal – hal yang tidak dapat menjadi efektif atau baik sekali dilakukan melalui saluran yang lebih baik atau pengantaran pelayanan atau pendekatan pada organisasi internal dan prakteknya. tiga aspek kunci dari e-government :
1.Secara eksternal memfokuskan transformasi.
2.Secara internal fokuskan transformasi.
3.Transformasi lintas batas.
Kemampuan bagi warga negara/klien untuk sepenuhnya memenuhi transaksi dengan pemerintahan melalui aplikasi pelayanan elektronik mewakili level tinggi kedewasaan pelayanan elektronik dalam e-government.
menciptakan aplikasi pengantaran pelayanan elektronik umum untuk membiarkan klien umum mereka untuk secara langsung melengkapi sebagian besar registrasi bisnis dan mengisi kebutuhan dengan level sesuai dari pemerintahan.
Inisiatif E-government diseluruh dunia merubah kultur internal dari pemerintahan dengan pendekatan inovatif untuk membangun kerjasama diantara agensi terpisah. Banyak pemerintahan dalam negara – negara anggota OECD menggunakan aplikasi e-procurement (e-usaha) untuk mengurangi biaya, manajemen streamline (pelancaran) dan re-engineer proses bisnis menangani dengan para suplier.
Ketika banyak pemerintah telah melibatkan dalam proyek transformasional, tidak ada yang dapat dikatakan untuk sepenuhnya merubah kerja mereka melalui e-government. Sebagai hasil, pada tahap ini dalam pengembangan dari e-government, dipertimbangkan lebih berguna untuk membahas transformation (transformasi/perubahan bentuk) dalam segmen tersendiri dari aktivitas e-government, pelayanan atau kerja daripada melihat pada seluruh pendekatan pemerintah.
Dalam tinjauan dari kepemimpinan e-government lintas 23 negara. Accenture telah mengembangkan secara eksternal fokuskan transformasi kerangka kerja kematangan pelayanan untuk analisis. Pengukuran kerangka kerja baik luasnya pelayanan (jumlah pelayanan online) dan kedalaman pelayanan (dalam istilah kematangan pelayanan untuk bergerak dari pasif ke interaksi aktif dengan warga negara/klien).
Pengukuran kedalaman kematangan pelayanan adalah indikasi dari tingkat transformasi lintas keberlanjutan kematangan dari:
• Penerbitan (hubungan pasif/pasif).
• Interaksi (hubungan aktif/pasif).
• Transaksi (interaksi aktif/aktif).
Bertelsmann Foundation telah menetapkan kartu nilai keseimbangan e-government, yang membahas aktivitas transformasional dengan memandangnya pada:
• Manfaat pada warga negara/klien: Kuantitas dan kualitas dari pelayanan elektronik ditawarkan;
• Perbaikan dalam efisiensi didalam pemerintahan
• Mendukung partisipasi: bagaimana e-government lebih efektif merubah warga negara dalam hubungan lebih dekat dengan pemerintah terpilih mereka
• Perbaikan dalam transparansi dari pemerintahan; dan
• Merubah manajemen: tingkatan dimana pemerintah mengambil pendekatan terencana berarti pada pengembangan dari strategi e-government dan mengarahkan dampak internal dan tantangan dari implementasi.
Pelajaran dipelajari dan Faktor Keberhasilan Utama
• Perubahan transformasional signifikan memerlukan waktu
• Peningkatan standar eksternal transparansi dan akuntabilitas pada konsumen.
• Transformasi memerlukan proses pelibatan klien baru.
• Mengkomunikasikan Transformasi dan Bergerak Secara Cepat.
• Kepemimpinan dan koordinasi perusahaan yang kuat.
• Peningkatan kepentingan ICT pada meja eksekutif.
• Pelurusan dari transformasi ICT dengan strategi transformasi lebih luas dalam pelayanan publik.
• Sponsor eksekutif adalah penting.
• Memfasilitasi kerja kerjasama.
• Bangunan dari keberhasilan.
• Mendorong resiko dan inovasi.
• Membangun input lurus kedalam proses.

Faktor – faktor implementasi
 Menetapkan kelompok.
 Menetapkan kriteria inti yang mempertimbangkan bahwa tidak ada departemen akan dipecah;
 Menetapkan kriteria untuk definisi dari kelompok pada lini bisnis – yaitu, ukuran dan fungsi dari agensi,
 “daya tarik menarik” dari bisnis, kelaziman klien dan stakeholder, kantor dan distribusi pelayanan diseluruh provinsi;
 Memfasilitasi daripada mendorong kolaborasi.
 Pelibatan rekan/tekanan rekan.
 Melibatkan sektor pribadi.
 Membangun dari keberhasilan ke keberhasilan.

Transformatif e-government adalah bukan tentang secara otomatis dari proses yang ada.
Dengan setiap keberhasilan proyek, fondasi dari program e-government diperkuat, memungkinkan proyek partner tambahan untuk digunakan.
Mengkomunikasikan perubahan adalah faktor utama dalam keberhasilan perubahan. Internal pada pemerintah, inisiatif tranformasional e-government, dengan definisi, perubahan status quo.
Aplikasi yang memberikan hasil penuh pada kapasitas transaksional dan yang mengijinkan warga negara dan klien untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat memungkinkan dilakukan dengan pemerintah melalui saluran pelayanan lebih konvensional memperhitungkan profil khusus. Ini adalah pengendali transformasional dari e-government.
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dengan mengukur dan melaporkan kemajuan. Komitmen untuk mengukur kemajuan, standar terhadap indikator eksternal dan laporan pada para pemimpin pemerintah dan publik membuat proyek transformasional lebih transparan dan akuntabel. Laporan publik juga berfungsi sebagai alat marketing untuk mendorong penggunaan lebih luas dari aplikasi e-government.

Tidak ada komentar: